Yang baru dari SBMPTN, lanjut Rochmat, para siswa dari kawasan pelosok Indonesia dapat memanfaatkan fasilitas internet di seluruh kantor layanan PT Telkom terdekat. “Insya Allah, siswa akan lebih dimudahkan,” ucap dia. Rochmat juga menuturkan, pada ujian SBMPTN tahun ini, ujian hanya akan dilaksanakan selama satu hari secara serentak, dengan dua mata uji. Yakni, tes kemampuan potensi akademik (TKPA) dan yes kemampuan dasar saintek (TKD Saintek). Itu bagi mereka yang memilih jurusan pada kelompok saintek. Untuk yang memilih jurusan pada kelompok humaniora, lanjut Rochmat, maka akan ada TKD Sosial Humaniora sebagai pengganti TKD Saintek tersebut. Maka, bagi mereka yang memilih program campuran Saintek-Humaniora, mesti mengerjakan tiga jenis soal sekaligus. “Peserta dapat memilih program studi sebanyak-banyaknya tiga di PTN pilihan. Di mana, urutannya menyatakan prioritas pilihan,” ujar Rochmat Wahab. Hal berbeda lainnya, sebut dia, jika untuk mengikuti SNMPTN para siswa tidak usah membayar. Maka, untuk SBMPTN, para pendaftar mesti membayar sebesar Rp 100 ribu. Namun, ini dengan keringanan. “Khusus untuk siswa dari keluarga dengan kemampuan ekonomi terbatas, namun siswa memiliki potensi akademik, mendaftar program Bidikmisi, sehingga seleksi tanpa dibebani biaya,” tutur dia. Pada tahun lalu, pendaftar SBMPTN berjumlah 664.509 orang. Adapun proyeksi jumlah pendaftar SBMPTN 2015, akan terjadi peningkatan sebanyak 15 persen. Sumber: http://m.republika.co.id

]]>